English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean

Gejala Penyakit Psikiatri

It's not my passion but Demi kau dan sibuah hati harus tahu. Kalau di lihat dari katanya sih kita langsung tahu bahwa psikiatri adalah gangguan kejiwaan. tetapi pada saat dicari -cari dengan menggunakan search engine, wah, ternyata tidak hanya sebatas gangguan kejiwaan. Banyak amat ( untungnya tidak ada rumus fisikanya ). dari literature yang saya dapatkan ternyata umumnya psikiatri dialami oleh kaum papa ( lansia). Ini menandakan bahwa untuk kaum remaja saat ini ( saya khususnya ) harus hati-hati dengan yang namanya psikiatri. Kurangi makan gorengan, makan martabak mesir dll dan perbanyaklah olahraga ( tenis ). Itu akan mengurangi gejala psikiatri bagi para kaula muda. 

Kita tahu sendiri bahwa usia lanjut bukanlah sebuah penyakit karena ada yang mendapatkannya dan ada juga yang tidak ( mati sebelum tua). Melainkan sebuah fase dalam siklus kehidupan yang memiliki karakter sendiri pada setiap perkembangan. Lahir, remaja, dewasa, tua, manula, dan mati itu merupakan fasa proses. dari survei yang dilakukan bahwa ternyata 4 dari 3 kaum lansia mengalami psikiatri dan akan terus meningkat seiring dengan pola dan tingkah laku masing-masing. Untuk lebih gampangnya, ada beberapa proses yang dapat dilakukan untuk dapat mengetahui gejala psikiatri :

a. Pemeriksaan fisik dan laboratorium
Pemeriksaan fisik yang lengkap harus dilakukan mengingat banyaknya perubahan fisiologi yang terjadi pada tubuh kita Pemeriksaan resonansi , magnetik dan gelombang-gelombang lainnya pasti sangat membantu . Sebenarnya sih gak gitu-gitu amat, kita tanyakan saja pada diri kita apakah kita mengalami gangguan kejiwaan atau tidak. Karena saya pernah membaca salah satu ungkapan bahwa ternyata " dokter yang paling hebat, obat yang paling kuat adalah diri kita". Perubahan pada diri kita dipengaruhi oleh jiwa kita. Diri sakit ,jiwa belum tentu sakit tetapi kalau jiwa sudah sakit, tunggu bentar lagi diri ini juga akan sakit. 

b. gangguan Persepsi
Ini saya dapatkan dari Ilmu ESQ(Ary Ginanjar).Ternyata persepsi kita memiliki peranan penting terhadap jiwa kita. Jangan pernah katakan sakit kalau tidak mau sakit ( masa sih..). Dorongan yang kuat dari dalam diri menjadi faktor penentu kejiwaan kita. Kita tentu pernah berhalusinasi ( khususnya usia lanjut yang sudah pensiun). Ini merupakan fenomena pasien terhadap ketajaman sensorik karena akan memicu tumor dan patologi otak  (gawat juga).

c. Alam Pikiran
Hilangnya kemampuan untuk berpikir merupakan tanda awal dari demensia. Ini mengenai fobia, obsesi preokopasi dll ( bahasa kedokteran susah ngingatnya )...Intinya biar tidak berada di luar alam pikiran banyak -banyak sedekah ama yang di atas biar dikasih pikiran yang positif dalam menjalani hidup ini.

d. Pertimbangan
Ini sebenarnya yang paling penting. Adalah suatu proses kapasitas untuk bertindak sesuai dengan berbagai situasi. Kita lihat orang stress ( gangguan kejiwaan ) dalam melakukan berbagai hal tanpa pertimbangan. Anggapan mereka pada dunia ini datar dan tenang seperti air yang mengalir. Hidup penuh perjuangan dan ikhtiar . Sebaiknya dalam bertindak dan bersikap harus dengan pertimbangan agar tidak di bilang stress ( gangguan kejiwaan ).

Kebahagiaan yang tulus

Ilmu ini masih 0.00001 % dari ilmu psikiatri yang ada di google . Mudah -mudahan sedikit membantu dan dapat menjadi pedoman dalam menangani hal yang berkaitan dengan kejiwaan. 

Artikel Menarik Lainnya: